JKT48
Muncul Imajinasi Langsung Buat

Senin, 27 Januari 2014

Sejarah manga di dunia

Sejarah manga (komik) Jepang sudah sangat panjang. Komik jepang yang paling tua dan terkenal pertama kali di temukan di gudang Shooshooin di Nara yang memperlihatkan berbagai ekspresi wajah manusia dengan mata yang keluar dan melorot dalam bentuk Fusaakumen. Karya yang lain disebut Daidaron, menggambarkan mata orang yang terbelalak dan orang yang berjenggot. Selain itu pada langit-langit d Kondoo (gedung utama) kuil Buddha Hooryuuji pada abad ke-7 dan padda panggung bangunan Brahma dan Indra di kuil Thooshoodaiji pada abad ke-8, dimana dalam gambar komik ini terdapat unsure-unsur religious dan nilai-nilai tradisi. Sedangkan di gedung Phoenix kuil Byoodooin, tercatat arsitektur zaman Heian (794-1185), yang pada saat itu ditemukan karikatur pengadilan rendah.
Namun ada juga yang menyebut manga pertma kali muncul abad 12 (pada akhir zaman Heian) dimana mangan generasi awal yang bertajuk “Choju Jinbutsu Giga” karya biksu Toba Soojoo yang berisi berbagai gambar lucu hewan dan manusia. Manga yang dibuat banyak seniman ini memenuhi hampir semua persyaratan manga. Sederhana, memilki cerita didalamnya, dan memilki gambar artistik.
Pada pertengahan abad ke-12, terdapat gulungan surat bergambar yang terkenal yang disebut Shigisan Engi Emaki, yang menggambarkan gerakan yang dinamis. Dalam gambar tersebut terdapat sebuah adegan pendeta Buddha Myoren membuat sebuah panic ajaib terbang ke udara dan membawa gudang beras orang kaya ke puncak gunung. Sedangkan pada adegan lainnya, karung-karung beras terbang keluar dari gudang. Kemudian Bandainagon Ekotoba (akhir tahun 1100- an) memperlihatkan gerbang utama dari sebuah kuil terkenal yang sedang terbakar dengan ekspresi wajah dari sekitar seratus orang yang dikejutkan oleh api atau orang-oarang yang melarikan diri, hal ini membuat adegan ini menjadi hidup dan membuat kita merasa ada diantara mereka. Kedua gambar ini termasuk kedalam kategori cerita  bergambar (emaki-mono). 
Kemudian pada zaman Kamakura (1185-1333) seiring dengan perkembangan agama Buddha, komik juga terlihat yaitu pada gulungan surat bergambar seperti Jigooku Zooshi dalambentuk adegan gambar neraka dan Gaki Zooshi dalam bentuk adegan penderitaan, kedua surat bergambar ini memperlihatkan adegan yang berhubungan dengan kematian.
Pada zaman Muromachi (1333-1568) ada contoh komik berbentuk cerita pendek yaitu Otogi Zooshi. Pada masa ini keberanian berimajinasi, daya piker dan selera humor yang tinggi sudah terlihat jelas.
Di zaman Edo (1603-1867), pertumbuhan kebudayaan popular memberikan semangat baru dalam komik yang merebut daya tarik lebih besar dalam bentuk buku cetakan blok kayu, seperti pada lukisan Ootsure-e yang dibuat dengan tekanan kuas yang kasar, lukisan Toba-e dengan sindirannya terhadap manusia, dan lukisan paham Kuwagata Keisai (1764-1824) yang dikenal juga sebagai Kitao Masayoshi, serta Yamaguchi Soken (1759-1818).
Sejarah komik Jepang seutuhnya berawal pada zaman Edo, ketika istilah manga (komik Jepang) pertama kali digunakan oleh pelukis Ukiyo-e (grafis pahatan kayu) yang terkenal yaitu  Hokusai Katsushika. Ia memproduksi sebuah serial buku bergambar yang diterbitkan dalam 15 jilid antara tahun 1814 dan 1878. Manga ini berisi lebih dari 4000 ilustrasi. Cara Hokusai menggambarkan gerakan badan manusia, dan pengamatan ilmiahnya tentang gerakan otot benar- benar terlihat alami dan nyata, sepertti dalam komik Suzume Odori-zu (Dancing Sparrow, Burung Pipit Sedang Menari, Jilid 3). Yari No Keiko-zu (Spear Throwing Practice, Latihan Melempar, Jilid 6), dan juga Bureiko-zu (Informal Party, Pesta Tidak Resmi, Jilid 8).
Pada zaman Showa (1926-1989) yang dikenal juga dengan abad manga anak-anak, dimana saat itu, manga mulai berkembang pesat. Pada tahun 1989 dalam selang waktu satu tehun telah diterbitkan sekitar 500 juta manga, 500 juta majalah manga bulanan, dan 700 juta majalah mingguan manga. Dari prestasi yang dicapai ini Jepang dapat dikatakan sebagai “Kerajaan Manga”, yang mulai bangkit dalm situasi setelah melewati masa perang lewat manga anak-anak.
Sebelum dan selama Perang Dunia ke-II, para seniman local menggunakan The Japan Punch sebagai media penerbitan yang juga merupakan majalah komik dengan cerita humor yang dikelola oleh orang-orang Inggris yang tinggal di Jepang, meskipun awalnya The Japan Punch muncul sebagai sindiran politik pada saat itu diawasi dengan ketat oleh pemerintah Jepang (Anggraini,, 2008).
Berkembangnya tekhnologi produksi manga pada pada pasca Perang Dunia ke-II tidak lepas dari peran serta komikus berbakat Osamu Tezuka (1928- 1989). Tezuka mengubah wajah dunia manga pasca Perang Dunia ke-II secara radikal. Ia menggunakan gaya narasi yang unik dengan komposisi cerita menyerupai novel yang disebut dengan Story Manga (komik naratif) dengan alur cerita yang naik turun saat menuju klimaks cerita serta menggunakan tekhnik- tekhnik seperti pada pembuatan film, dengan sudut pengambilan gambar yang dinamis dengan penggalan- penggalan gambar yang tidak beraturan, yang sengaja didesain untuk menggambarkan urutan gerakan dan membangun ketegangan . bunyi pun juga  diungkapkan dengan huruf sebagai penggambaran aktifitas bisu dan emosi. Tezuka juga memperkenalkan system produksi manga yang baru, yaitu cara mempercepat produksi serta menjamin kelangsungan usaha manga. Selain itu diperkenalkan tekhnik sinematik kedalam komik tradisional.
Selama tahun 1960-an, seiring dengan meningkatnya pendapatan ekonomi Jepang, perusahaan penerbitan komik menyadari bahwa pasar untuk buku komik dan majalah komik telah berkembang dan jumlah komikpun meningkat.
Pada tahun 1963, Tezuka membuat animasi televise untuk pertama kalinya dan menjual karakter animasi tersebut untuk menutupi biaya produksi. Karya- karyanya yang sukses besar diluar negeri antara lain yaitu “Mighty Atom” (Astro Boy) dan “Jungle Emperor”. Tezuka juga memproduksi karun versinya sendiri yang bejudul “Faust”, dan Destovyeki’s Crime and Punishmen” yaitu menceritakan tentang kehidupan Buddha serta drama mengenai samurai. 
Kemudian karya Tezuka tersebut dibuat dalam lembaran komik yang sangat dihargai sebagai suatu karya seni.
Populernya karya-karya Tezuka memacu munculnya banyak serial animasi yang berdurasi 30 menit, yang kebanyakan didasarkan pada serial yang diterbitkan majalah-majalah komik. Sejumlah film animasi telah diterjemahkan ke dalam berbagai Negara.
Tezuka telah meletakkan pondasi bagi industri manga di Jepang pasca Perang Dunia ke –II dan merombak  tradisi manga lama. Ia meninggal pada tahun 1989, dan untik mengenang jasanya didirikanlah Manga Museum pada tahun 1994 di Tajarazuka (Anggraini, 2008).

Versi Text Komik Naruto Chapter 662


<=== Versi Text Komik Naruto Chapter 662 ===>

#Cepatlah Gaara!
(Naruto masih digendong Gaara, sementara Sasuke juga tengah tertusuk pedangnya sendiri)
Tobirama: (tengkutap, menengok keatas) "Sialan kau, Madara!"

Madara: "..."

Sasuke: (masih tertusuk diuadata) "Uhuk, uhuk!" (batuk darah)

(Tiba-tiba terlihat patung seribu tangan yang sepertinya milik Hashirama disekitar kerumunan Ninja Aliansi)
Ninja 1: "Mahluk itu datang lagi!!"

SFX: Duaarr! Pukul! Pukul!
(Tapi anehnya mahluk beras itu malah menyerang Ninja Aliansi membuat mereka semua terpental jauh)
Ninja Aliansi: "Gyyaaaahhh!!" (terpental)

Raikage: "!!"

(Mahluk itu terus meninju Ninja Aliansi)
Mei: "Gh! Jutsuku tidak mau keluar! [Chakraku sudah...]"

Oonoki: (terengah) "Aku tak percaya, dia mencoba menghentikan kita!"

Sakura: (didekat Tsunade) "Sebenarnya apa itu?"

Tsunade: "Siapa yang menggunakan Mokuton?"

(Terlihat seseorang dari atas patung kayu itu)
???: "Sudah kubilang, aku takkan membiarkan kalian pergi dengan mudah. Apa ini artinya... Tidak ada seorangpun yang mau menjawab pertanyaanku dengan serius?"

???: "Aku bertanya pada kalian, bagaimana rasanya kalau pipis?"

SFX: Klak! Klaik! Klak!
(Bersamaan dengan itu beberapa kepala yang terdapat pada kepala raksasa katu itu membuka mulutnya)
(Baiklah bisa tebak siapa pria itu? Mirip dengan prediksi Narutonian, dia adalah Zetsu Spiral, ya Zetsu spiral akhirnya muncul di medan pertempuran)

Zetsu Spiral: "Hmmm.. Sepertinya rasanya (pipis) mirip seperti... orang yang habis membunuh seseorang..."

Mifune: (melihat 5 kepala yang hendak mengeluarkan sesuatu) "Semua jenis Elemen bersamaan...! [bahaimana cara mengatasinya...!?]"

Hiruzen: (melakukan segel tangan) "Aku tahu!"

SFX: Whuusshhh! Sembur!
(Masing-masing dari 5 kepala itu memang benar mengeluarkan elemen, ya 5 elemen disemburkan bersamaan, Api, Air, Petir, Tanah, dan mungkin angin)
(Namun begitu, Hiruzen tak mau kalah, dia membuat beberapa bunshin yang juga masing-masing mengeluarkan 5 elemen yang berbeda)
SFX: Jreeennngg!
(Nampak serangan itu berhasil di redam, Hiruzen berdiri didepan Konoha 11)
Zetsu Spiral: "Kau menggunakan jutsu yang sama untuk meredamnya..."

Ino: (berdiri di samping Shika dan Chou) "Huuhh, hampir saja.."

Kiba: (berdiri ditengah Shino dan Hinata) "Heheh, jangan remehkan Hokage Ketiga!"

Shikamaru: "[Semuanya mulai kehabisan chakra. Memang hanya Edo Tensei Sandaime yang bisa melakukan sesuatu...]"

Hiruzen: (berdiri membelakangi Shikamaru) "Jika Sandaime kalah, semuanya berakhir... Dan sebelum memikirkan Madara, kita harus berurusan dengan orang ini dulu..."

Sakura: "Jujur saja, Tsunade-sama, Aku, dan bahkan Zhizune-sensei... tidak bisa melakukan Jutsu medis lagi."

Oonoki: "[Kita terlalu banyak menggunakan Jutsu andalan masing-masing, tapi tak ada waktu untuk berpikir hal lain, kita hanya bisa menyerahkan Madara pada nak Naruto disana."

(Sementara itu, terlihat Oro, Karin dan Suigetsu bersembunyi di batu yang sama tinggunya dengan mereka)
Suigetsu: "Sekarang kesempatan kita Oro-sama.."

Oro: "Masih belum... Musuh ini..." (melihat ke Zetsu Spiral secara sembunyi-sembunyi)

(Tiba-tiba Karin menyedari sesuatu)
Suigetsu: "Ssssssssssttt! Jangan berisik!"

Karin: (shock, memegangi kepalanya) "Ini... Tak mungkin! Tak mungkin!"

Juugo: "Ada apa?"

Karin: "Sa... Sas..."

Juugo: "Apa yang terjadi dengan Sasuke?"

Oro: "Kita memang harus cepat!"

(Scene pindah ke Ino-Shika-Cho dkk.)
Ino: (menyedari sesuatu) "!!"

Shikamaru: "Kenapa Ino?"

Kiba: (juga merasakan sesuatu) "!!"

Hinata: "Eh?"

Zetsu Spiral: (dari atas) "!!"

(Yap! Terlihat Gaara hendak mendarat di dekat Sakura dkk)
Ninja Suna: (melihat keatas) "Gaara-sama!"

Gaara: "Disana!"

(Gaara mendarat didepan Sakura, Shizune dan Tsunade yang terlihat kelelahan)
SFX: Whuss!
(Sakura langsung dengan cepat mendekati Naruto yang masih dibaringkan di pasir Gaara)
Gaara: "Tidak ada waktu untuk bicara! Hokage, ikut kami! Naruto harus disembuhkan di perjalanan."

Tsunade: "Aku sudah tak punya chakra lagi untuk mengguanakan Jutsu Medis. Bawa Sakura bersamamu, dia masih punya sedikit chakra"

Sakura: "Apa yang mereka lakukan pada Naruto?!"

Oonoki: (melihat dari agak jauh) "Apa yang terjadi? Ini gawat sekali!"

Gaara: (menggertak) "Ikut saja! Jangan protes dulu! Aku akan menjelaskan nanti!"

Tsunade: "Sakura, naik ke pasir itu!"

Hinata: "Apa Naruto-kun ada didekat disini?"

Kiba: "Ya! Disebelah sana! (menunjuk ke tempat Naruto) Kenapa dengan Byakuganmu!? Apa dia sudah mengalahkan Madara?"

Hinata: (memaksa menggunakan Byakugan) "..." (menoleh-noleh)

(Hinata berhasil melihat Naruto dari jauh, ia sedang di rawat Sakura)
Hinata: (kaget) "!!?"

(Sontak hinata berlari sampil terus melihat Naruto dengan Byakugannya)
Hinata: "Detak Jantung Naruto... Melemah...!" (berlari)

Hinata: "Naruto-kun!" (terjatuh)

Ninja Aliansi: (melihat Hinata terjatuh) "Kau tidak apa-apa?!"

Hinata: (tersungkur di tanah) "Niisan.. Tolong lindungi Naruto!!"

(Sementara itu terlihat Zetsu Spiral masih ada diata monster patung kayu, tiba-tiba muncul klon Zetsu Putih dari bawah didekatnya)
SFX: Zuzuzuzuz!
Zetsu Putih: (muncul dari bawah) "Naruto Uzumaki, Dia dari klan Uzumaki, dia masih bisa bertahan."

Zetsu Spiral: "!"

Zetsu Putih: "Tapi, sudah tidak ada yang perlu dilakukan dengannya lagi. Jinchuuriki akan mati saat Bijuunya diambil dari mereka"

Zetsu Spral: "Memang itu sudah menjadi hukum yang mutlak"

(Scene kembali berpindah ke Madara dan Sasuke)
SFX: Poofff!
(Gedou Mazou dihilangkan, Madara berlari menuju Sasuke yang terjatuh agak jaug darinya)
Sasuke: (jatuh ketanah) "Aww!"

Madara: (berlari menuju Sasuke) "Kau sekarang punya mata itu, itu bukti kalau kau telah kehilangan banyak hal dan sepertinya kau tangah mencari sesuatu."

(Madara berhenti didepan Sasuke yang masih terperungkup ditanah)
Madara: "Tapi sesuatu yang tengah kau cari itu akan segera berakhir. Kau kehilangan dirimu sendiri. Inilah akhir yang sebenarnya"

Sasuke: "Ghh"

(Sasuke mencoba berdiri)

Madara: "..."

(Sasuke membayangkan itachi saat berkata "Kau bisa mengubah Ibu dan Ayah kita... Dan juga Uchiha...", kata Itachi saat hendak menghilang dari Edo Tensei)
Sasuke: (teriak) "Aku tak boleh mati disini! Aku tak boleh.. Mati.. Wooaaaaahhhh!!!"

(Sasuke mencoba berdiri, namun apa daya dia tak sanggup lagi, ia pun terjatuh kembali)
Madara: (melihat Sasuke) "..."

SFX: Tancap!
(Madara menancapkan pedang Sasuke ke tanah, berbalik arah, dan kemuadian pergi meninggalkan Sasuke)

Sasuke: (muntah darah di tanah) "[Aku harus membangun desa yang sesungguhnya... Sampai aku mendemonstrasikan apa itu Kage yang sebenarnya...] Aku..."

(Secara bersamaan scene menunjukan Naruto dan Sasuke yang sedang sekarat)
Sasuke: "Tidak boleh mati!"

(Beda dengan Sasuke yang sendirian, Naruto sedang di sembuhkan oleh Sakura yang menaiki pasir terbang Gaara yang hendak menuju suatu tempat)
Sakura: "Bertahanlah! Kau tak boleh mati! Kau kuat! Kau akan... Kau akan selamat!"

(Sakura sekuat tenaga menyembuhkan Naruto dengan Jutsu medisnya)
Sakura: "Chakraku hampir..."

(Sementara itu ditempat Karin dkk)
Suigetsu: "?"

Karin: "Sasuke akan... Sasuke benar-benar akan... akan..."

(Diwaktu yang bersamaan)
Sakura: "Dalam kondisi seperti ini Naruto akan... "

Karin/Sakura: "...mati"


#Detak jantungnya berhenti, mereka akan mati...

*Info Mangaka: Minggu depam libur, dan akan kembali dalam Edisi #11

Bersambung ke Naruto Chapter 663...

Versi Text Komik Naruto 661

<=== Versi Text Komik Naruto 661 ===>


Judul: Dunia yang Runtuh

Dan pada akhirnya, Kyuubi berhasil ditarik keluar dari tubuh Naruto. Tampak jelas tatapan shock dari wajahnya. Kesadaran secara perlahan mulai menghilang dari dirinya. Tanpa ada yang menyangga, tubuh Naruto pun jatuh bebas dari tingginya udara.

Gaara yang berada tak jauh dri sana bergerak cepat dan membentuk alas pasir di bawah tubuh Naruto. Naruto akhirnya batal menghantam kerasnya bebatuan di bawah sana berkat pasir yang menahannya itu.

Gaara berhasil menyelamatkan Naruto, namun tidak bijuu miliknya. Di saat Gaara menyelamatkan Naruto, Madara terus bergerak dan telah mulai para bijuu, dimulai dari bijuu ekor satu, Shukaku. "Shukaku!!" teriak Gaara.

Teks Version by www.Beelzeta.com

Ichibi telah masuk sepenuhnya ke dalam patung raksasa itu, disusul dengan Nibi, Sanbi, satu per satu bijuu sesuai urutan berhasil Madara hisap tanpa ada masalah berarti. "Maafkan aku, Bee.." tampak Hachibi juga berhasil dihisap. "Aku mengandalkanmu, bocah Gaara.." pikir Kyuubi di saat-saat terakhirnya, sebelum ia juga benar-benar terhisap.

"Ini.. mustahil.." ucap para shinobi. Dari kejauhan, mereka hanya bisa melihat dengan tatapan tak percaya, ketakutan. "Semuanya telah dihisap!!" ucap salah seorang dari mereka.

"Untuk level kekuatanku saat ini, sepertinya memang hanya itu yang bisa kuperbuat.." ucap Madara, yang berdiri di atas kepala pastung raksasa itu.

"Yah, kau memang lebih cepat dari Obito, tapi tetap saja kau butuh lebih dari beberapa detik.." ucap Zetsu putih, yang berada di bawah.

"Santai sekali caramu berbicara, padahal kau cuma bagian dari eksperimen yang gagal.." ucap Madara.

"Zetsu Hitam dijuluki sebagai Dokusetu, sementara Zetsu Hutih dijuluki Jousetsu (Banyak Bicara) jadi mau bagaimana lagi?" ucap Zetsu putih.

Untuk sesaat Madara terdiam, kemudian, ia bertanya, "Ngomong-ngomong, bagaimana jalannya pertarungan di sana?" lalu Zetsu putih menjawab, "Secara mengejutkan 'bagian dalamnya' cukup bagus, semuanya ada di bawah kendali.."

"!!!" Madara terkejut, seseorang dengan sangat cepat tiba-tiba saja sudah ada di belakangnya. Edo Tensei hokage kedua. Hokage kedua muncul, menggunakan Hiraishin Giri, mengarahkan kunai untuk menusuk tubuh Madara.

Sayangnya, serangan hokage kedua masih belum cukup cepat. Madara menepis tangan hokage kedua dan balas menyerang.

Di sisi Gaara, ia bergegas menuju tempat Naruto masih rebah. "Sekarang adalah kesempatanku!" Gaara kemudian menggendongnya dan sebisa mungkin menjauhkannya dari tempat itu. "Aku tak akan membiarkanmu mati!" ucap Gaara dalam hati. "Tidak akan!!" ucapnya lagi.

Kembali ke sisi Madara, entah bagaimana hokage kedua kini sudah tampak rebah, dengan besi-besi hitam menusuk dirinya. Sementara, Madara berdiri tegak di hadapannya.

"Bertindak saat musuhmu berpikir kalau dia sudah menang, kalau ingatanku benar, kau sering melakukan hal itu, kan.." ucap Madara. "Selalu menjadi orang yang pintar, mencoba untuk mencari keuntungan saat aku bertarung menghadapi anak-anak itu.."

"Fufufu.. tapi sepertinya langit masih berpihak padaku.." Madara tertawa.

"Pernah dijuluki sebagai shinobi tercepat, tapi coba lihat betapa menyedihkannya dirimu saat ini.." hokage kedua tak berdaya sama sekali. "Ada alasan kenapa kakakmu tak bisa mengeluarkan kekuatanmu yang sesungguhnya.."

"Mungkin ini kebetulan.. mungkin juga takdir.. yang pasti perbedaan kekuatan antara kita sudah sangat jauh saat ini. Terlebih, aku telah mendapat mata baru.. " Madara sangat yakin dengan kekuatannya.

Di sisi Sasuke, tampak kini ia sedang berada di atas elangnya, bergerak mendekat ke pusat pertempuran dengan membawa sesuatu yang baru.

Flashback..

"Tunggu!" hokage pertama yang tak bisa bergerak akibat batangan besi hitam itu memanggil Sasuke. "Uchiha muda, biarkan aku.. memberimu sebuah jutsu.." ucapnya.

Sasuke menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Hashirama, "Sebuah jutsu?"

"Ya.." ucap Hashirama. "Madara telah mengambil chakra senjutsu milikku, jutsu yang akan kuberikan ini adalah teknik untuk mengikatnya.." jelasnya.

"kalau begitu kurasa sebaiknya kau saja yang melakukannya, kau kan Edo Tensei.. yang paling ingin kulakukan sebenarnya adalah mencabut besi-besi hitam yang menusukmu itu.." ucap Sasuke.

"Besi-besi ini telah menembus titik pusat chakraku, yang artinya tak akan ada kesempatan bagiku untuk memulihkan chakra kembali. Dan kurasa.. menyentuhnya bukanlah pilihan yang tepat.." ucap Hashirama. "Aku akan mentransfer seluruh chakraku yang tersisa padamu, tolong hentikan Madara.."

"Kenapa memintaku, seorang Uchiha?" Sasuke masih ragu.

"Kau mengingatkanku padanya.. adik Madara.. Uchiha Izuna.." ucap Hashirama.

"Lalu memangnya kenapa? apa itu ada hubungannya dengan menghentikan Madara?"

"Madara sebenarnya orang yang baik, ia sangat mencintai adiknya.. itulah kenapa aku akan mempercayakan kesempatan ini padamu.. kalau yang melakukannya adalah kau, mungkin kau akan bisa menghentikannya tanpa menggunakan kekerasan.."

Sasuke kemudian terdiam.

"Sekarang, berdirilah di depanku.." pinta Hashirama, dan flashback pun berakhir. Kembali ke sisi Madara, tampak hokage kedua masih dalam suatu kondisi di mana ia tak bisa melepaskan diri.

"Jujur saja, sudah lama sekali aku menantikan saat ini.." ucap Madara. "Kau.. kaulah yang sudah membunuh Izuna.."

"Sekarang aku tak lebih dari sekedar mayat hidup, apapun yang kau lakukan saat ini padaku akan percuma saja.." ucap hokage kedua. "Kenapa kau begitu ingin hidup kembali? zaman kita sudah lama berakhir.."

"Aku ingin menerushkan Hashirama yang telah gagal.. dalam menciptakan negara.." ucap Madara. "Negara yang sudah berada di ambang kematian membutuhkan penawar.."

"Lalu maksudmu.. Mugen Tsukuyomi itu adalah penawar?"

"Tepat sekali.." ucap Madara. "Negara yang Hashirama ciptakan penuh dengan pertentangan yang memalukan. Orang-orang mencari kedamaian, namun di saat yang sama menimbulkan peperangan.."

"Itulah dua sisi yang hanya dimiliki oleh manusia. Mencari kedamaian melalui pertumpahan darah, seolah telah menjadi seperti dua sisi pada koin yang sama.."

Madara kemudian teringat akan saat-saat terakhirnya dulu, detik-detik terakhir ketika Hashirama mengalahkannya. Saat itu, Hashirama berkata padanya, "Tak peduli meski itu temanku, saudaraku, atau bahkan anakku.. pengkhianat desa tak bisa dimaafkan.."

"Untuk melindungi sesuatu, hal lain harus dikorbankan.." itulah inti yang masih Madara ingat sampai saat ini.

"Begitulah, kalau bukan seperti itu, kita sebut saja sebagai.. dunia impian.."

"Tujuanmu cukup jelas.." hokage kedua memasang senyuman tak jelas. "Tapi.."

"Itu bukanlah mimpi yang seharusnya kau kendalikan!!" hokage kedua menyemburkan api yang kemudian membakar tangan kiri Madara. Dan bersamaan dengan itu, Sasuke yang sudah dekat melompat dari atas burungnya.

"Sekarang!" Sasuke bersiap.

"!!" Madara cepat, menggunakan Rinegannya dan tiba-tiba saja Sasuke tak bisa bergerak. Entah bagaimana, Sasuke Madara buat tak bisa menggerakkan seujung jari pun.

"Dunia ini.. dunia yang diciptakan oleh Hashirama.. penuh dengan hal-hal ganjil dan ketidak konsistenan.." ucap Madara.

"SIal.. apa-apaan ini!?" dalam hati Sasuke tak mengerti dengan apa yang tubuhnya alami.

"Untuk melindungi sesuatu, kau harus mengorbankan hal lain.." Madara yang telah memadamkan api di tangan kirinya mencabut pedang Sasuke yang tadi terjatuh, kemudian mengarahkannya tepat ke jantung Sasuke.

"Jangan melakukan itu, Madara!!" ucap Tobirama. "Itu hanya akan.."

Jlebb... Madara tak peduli. Madara menembus jantung Sasuke dengan pedangnya sendiri. "Tak peduli meski itu temanku, saudaraku, atau bahkan anakku.."

"Aku sudah memberimu banyak waktu untuk melakukan sesuatu.." ucap Madara.
"menyedihkan sekali.."

Bersambung ke Naruto Chapter 662

Versi Text Komik Naruto 659

<=== Versi Text Komik Naruto 659 ===>


Judul: Rino Hengoko
Text by: DNI (Dunia Naruto Indonesia)

Sebelumnya, Madara berhasil mendapatkan mata kanan rinnegannya kembali berkat bantuan Zetsu, kini ia mulai melanjutkan rencananya untuk menangkap para Bijuu

"Aliran darah ini… rasa sakit ini…" ucap Madara sambil menjilati darah di lengan kanannya

"Inilah tubuhku... hahahahahahahahhaa… akhirnya aku merasakan kembali peperangan ini!!!" lanjutnya dengan ekspresi makin mengerikan sambil menatap kearah para Bijuu

"!!!!" sementara Kurama yang melihat hal itu hanya terdiam. Lalu Madara terlihat menggerakan jempolnya yang telah tertumpangi darah di tangannya, seperti ingin melakukan teknik Kuchiyose

"Jangan bereaksi seperti rubah bodoh!!! Dia hanyalah manusia biasa!" ejek Shukaku terhadap Kurama yang ada disampingnya

"Darahnya… ini mengingatkanku kembali tentang sensasi yang mengerikan dulu… itu adalah darah yang memuakkan dimana satu waktu digunakan untuk memanggil diriku" ucap Kurama

"Apa, kurama?" tanya Naruto mendengar ucapan Kurama yang terlihat khawatir

"Sifat yang kau tunjukkan menunjukkan ini bukan dirimu Kurama… seperti yang dikatakan indraku!" Shukaku berucap lagi.

"Kau tak seharusnya meremehkan Madara, dia bukanlah shinobi biasa” Kurama benar-benar merasa Khawatir tentang yang akan Madara lakukan

"KUCHIYOSE NO JUTSU!!!"

Di tempat Obito berada tiba-tiba. ".......!!!!" Degg, tubuhnya merasakan sesuatu, seketika Gedo Mazou tiba-tiba keluar dari tubuh Obito

"Kakashi, dapatkah kau melakukannya? Apakah dia ingin bertarung dengan menggunakan Gedo Mazou?" tanya Minato. "Ya!!! Mungkin saja! Kamui!!!!" respon Kakashi

Gedo Mazou segera dikamui Kakashi, namun teknik itu tak berefek apapun pada Gedo Mazou

"Ini terlihat seperti…." ucap Kakashi. "Apakah berhasil?" tanya Minato lagi

"Tidak berhasil…." jawab Kakashi, setelah itu terlihat Gedo Mazou berdiri kokoh di medan pertempuran

"Dia mencopot lengan kananmu, sepertinya mereka memiliki seseorang dengan mata yang bagus" ucap Madara

"Baiklah itu bukan masalah! Sekarang pertempuran darah akan segera di mulai, yang harus aku lakukan adalah segera memasukkan para Bijuu itu ke Gedo Mazou" ucap Madara lagi

"Dapatkan dia memanggilnya dengan rinnegan palsu?" Son bertanya-tanya

"Dia terluka dan berdarah, dia bukan Edo Tensei lagi.. dia telah memiliki rinnegan aslinya!" ucap Matatabi

"Bagaimana dia bisa hidup kembali?" heran Choumei

"Kau bahkan telah mengekstrak Bijuu keluar dari tubuh Obito, aku tak akan mengkhawatirkannya lagi, terima kasih Naruto!" Naruto mengingat kembali ucapan Madara sebelumnya

Naruto kemudian menyadari sambil sedikit teringat tentang Gedo Rinne Tensei yang dilakukan Nagato dulu

Di tempat Obito, ia mencoba berdiri. "Dia telah menggunakannya, mungkinkah ini?" ucap Naruto

Lalu Obito ingin mengambil rinnegan di mata kirinya. "Hentikan!!!" kata Zetsu Hitam yang ada di tubuh Obito, seketika itu tangan Obito terhenti. "Kau harusnya telah mati! Dasar keras kepala!!!" bentak Zetsu

"Ini bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh orang sepertimu!" ucap Obito

#Naruto659 Original by Dunia Naruto Indonesia

"Di dunia ini yang bisa membangkitkan mata rinnegan hanyalah Rikudo Sennin dan Madara Uchiha, mata kiri ini adalah dari Nagato untukmu, tapi sekarang adalah waktunya untuk mengembalikan kembali mata ini ke pemiliknya.. dan membawakan mata ini ke tuan Madara langsung, Zetsu Putih telah menemukan mata kananmu" ucap Zetsu Hitam

"Aku telah memberikan mata kiriku pada kakashi, aku menyembunyikan mata kananku" ucap Obito. Kakashi yang mendengar perkataan mantan rekannya itu hanya terdiam

"Tidak bisakah kau mengambil mata rinneganku setelah aku mati? Setelah itu keluarlah dari tubuhku" ucap Obito

"Aku telah tahu kekuatanmu, apa kau lupa tentang tugasku dulu yaitu mengumpulkan informasi untuk Akatsuki? Sebelum aku mengambil rinnegan ini, tapi bila aku pergi sekarang dua orang didepanku ini akan membunuhku" ucap Zetsu

Kembali ke Madara. "Aku rasa akan cukup lama untuk mata kiri itu" ucap Madara. "Sepertinya kita butuh sedikit waktu juga disini" ucap Zetsu disamping Madara

"Jangan samakan levelku seperti seseorang di masa lalu hanya untuk mengambil kembali hewan peliharaanya" tanggap Madara akibat perkataan Zetsu

"Kau berdarahi!!!" khawatir Zetsu dengan keadaan Madara. "Aku tahu aku memiliki kemampuan penyembuhan Hashirama, aku hampir kehilangan harga diri saat bertarung, aku akan mencoba lebih berhati-hati, jika aku menggunakan kekuatan penuh rinnegan, mungkin cara bertarungku menjadi lebih baik" jawab Madara

"Hanya sebentar… lihatlah baik-baik!!!" tambahnya

Madara melompat keatas Gedo Mazu, lalu "RINBO HENGOKU!!!" sambil menatap dengan rinnegannya

"Dia mencoba melakukan sesuatu!!! Berhati-hatilah" Matatabi memperingatkan, tiba-tiba seketika para Bijuu terpental akibat misil yang ditembakkan Madara

"Bijuunya, terpental!!!" ucap Pasukan Aliansi

"Ugh.. Apa? Apa yang terjadi?" batin Gaara. "Berdilah…!!" Naruto menyemangati

"Buka!!!" ucap Madara, "Claakk" lalu terlihat mulut Gedo Mazou terbuka

"Sekarang mereka sudah terlihat tenang, akhirnya aku bisa mengikat mereka" tambah Madara

Lalu seketika rantai keluar dari mulut Gedo Mazou dan rantai-rantai itu langsung menghampiri para Bijuu, merantai mereka semua

"Pertama… aku akan mengekstrak Hachibi dan Kurama dari jinchurikinya" ucap Madara. "Kurama!!!" teriak Naruto khawatir, Bee pun juga terlihat khawatir sama dengan Naruto karena mereka merupakan jinchuriki yang menjadi target Madara

"Sial!!!" ucap Kurama dengan keadaan rantai dari Madara mengikatnya, kini Madara telah melepaskan rantai iblisnya yang sangat kuat!

--- Bersambung ke Naruto Chapter 660

Versi Text Naruto Chapter 657

<=== Versi Text Naruto Chapter 657 ===>

Judul: Madara Uchiha Telah Kembali

Kerut-kerut dan retakan khas Edo Tensei secara perlahan menghilang dari wajah dan tubuh Madara Uchiha. Ia telah kembali, kembali sebagai sosok yang bukan mayat hidup lagi, sosok segar dengar aura yang mengerikan.

Namun tak lama setelah ia hidup kembali, api hitam tiba-tiba saja membakar tubuh Madara. Naruto beserta orang-orang lainnya yang ada di sekitar sana kaget, tubuh Madara terus dilalap Amaterasu Sasuke. "Jangan terlalu sombong dulu, relief dari masa lalu.." ucap Sasuke.

Namun meski begitu, Madara masih tampak tenang-tenang saja. "Bagiku kau cuma kerikil.." ucapnya. "Harusnya aku yang mengatakannya.." Madara memejamkan matanya dan secara perlahan api hitam yang membungkus dirinya memudar..

Hashirama kaget, "Dia bisa menghisap ninjutsu!" pikirnya.

Teks Version by www.Beelzeta.com

"Kenapa dia menutup matanya??" Naruto tak mengerti. "Sasuke, percuma saja menyerangnya dengan jutsu begitu saja!!" ucapnya.

Madara membuang jubahnya yang telah terbakar, "Apa maksud semua ini?" Hashirama masih tak mengerti.

"Dua kekuatan yang bertentangan saling bekerja sama untuk menciptakan semua benda yang ada di alam semesta ini.." ucap Madara. "Hashirama, apa kau ingat apa yang kukatakan padamu di depan monumen batu Uchiha? Dikatakan kalau dua kekuatan yang berlawanan saling bekerja sama, kebahagiaan yang sesungguhnya akan bisa ditemukan.. tapi, aku juga bilang kalau ada penafsiran lain.. Bahwa orang yang memiliki kekuatan Uchiha dan Senju akan bisa menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.. bisa juga berarti begitu, kan?"

Dengan dibuangnya jubah yang ia kenakan, kini tubuh Madara tak tertutup oleh apapun, dan tampak sesuatu seperti wajah Hashirama di dada kirinya.

"Hashirama.."

"Sepertinya kau telah merencanakan banyak hal setelah meninggalkan desa.." ucap Hashirama.

"Tidak, ini adalah sesuatu yang dilakukan secara acak oleh rekan orangku.." ucap Madara. "Kelihatannya ada orang lain yang memiliki ide yang sama denganku.." lanjutnya.

"Tapi.." Madara menggigit pergelangan tangan kirinya, "Kembali hidup memang sesuatu yang kurencanakan sejak awal.."

"Eh!??" Naruto dan yang lainnya kaget.

Madara merapal Jutsu, mengaktifkan efek batangan-batangan hitam yang menancap di punggung Hashirama hingga membuatnya tak bisa bergerak. "Sial, aku tak bisa bergerak.." ucapnya.

Berbanding terbalik dengan Hashirama, kini Madara bisa bergerak dengan bebas, dan bahkan begitu cepat. Naruto dan Sai dengan mudah ia hempaskan, dan tak lama setelahnya ia melesat ke arah Hashirama dan kemudian mencekiknya.

"Hal-hal tak berjalan sesuai perkiraanku, tapi tak apalah.."

Madara menghisap kekuatan Hashirama, dan secara perlahan tampak goresan mode sennin pada wajah di dada kirinya. "Jadi ini chakra senjutsu, ya? Hanya segini saja? Kalau begini akan sangat mudah untuk mengendalikannya.." ucap Madara.

"!!!!" Sasuke tiba-tiba saja melesat dari belakang dan menyerang dengan pedangnya. Madara mampu menghindar, namun Sasuke terus saja menyerangnya. "Ini adalah kesempatan kita!! Dengan begini akhirnya kami akan bisa membunuhmu dan mengirimu ke neraka!!" ucapnya, masih sambil terus menebas.

"Ah!!" Naruto baru sadar.
"Ukhh.." hashirama masih tak mampu bergerak.

"Kau akan menyesal karena telah membuang mode Edo Tenseimu, matilah!!"

Jlebbb!!! tusukan pedang Sasuke menembus lengan kanan Madara. Namun meski begitu, Madara masih tenang-tenang saja, dengan mata kiri yang masih terpejam. "Aku bisa merasakannya.. mangekyou sharinganmu adalah... koma yang lurus.. aku bisa melihat kenapa kau bisa bergerak deengan bebas.. sampai Rinneganku kembali, sepertinya aku harus mengambil matamu.."

Kembali ke sisi Obito, Minato, dan Kakashi..

"Apa yang telah kau lakukan!?"

"Madara..
dia... hidup kembali.." ucap Obito.

"Obito, kami sudah tidak membutuhkanmu lagi.." ucap Zetsu hitam. "Sebentar lagi kau akan mati karena telah menggunakan Rinne Tensei. Ini adalah tugas terakhirmu, aku akan mengambil kembali mata kirimu.."

Shratttt!!!! Minato dan Kakashi tak membiarkannya begitu saja. Minato menyerang Zetsu hitam, namun dengan cekatan Zetsu hitam langsung menempel di tubuh Obito kembali. "Dia akan tetap bertahan selama aku masih di tubuhnya.." ucap Zetsu hitam.

"Siapa kau? Kau bukan manusia, kan?" tanya Minato.

"Aku adalah tekad Madara.. aku akan menghabisi siapapun yang menghalangi jalannya.."

"Zetsu hitam, kupikir kau sudah tertangkap.." ucap Kakashi.

"Kau dan Obito telah meremehkan rencana Madara, dan aku juga.." ucap Zetsu hitam.

Flashback saat ia ditebas oleh choujuurou. "Aku.. tak bisa bergerak.. bagaimana bisa dia mengubah bentuk pedangnya secepat itu?" pikir Zetsu hitam. Namun tiba-tiba, ia mendapat semacam telepati dari Madara. "Tak apa, pergilah ke tempat Obito berada dan tunggu perintahku.. aku akan bermain sebentar sebelum menuju ke sana.. aku ingin mengetes kekuatan hokage ini.."

"Ya.." sahut Zetsu hitam dan diam-diam ia masuk ke tanah, lalu menuju tempat Obito berada. Begitulah. Flashback berakhir.

"Sampai dia mati, aku akan menggunakan tubuh Obito untuk melawan kalian.. Dia sudah tidak berguna, bergerak di belakang Madara, setidaknya aku akan membuatnya berguna.."

Kembali ke sisi Madara, "Percuma juga kalau membunuhmu sekarang.." ucapnya. "Bagaimana kalau kau bergabung denganku? bagaimanapun kita adalah Uchiha terakhir.."

"Jangan salah paham, kau sudah mati.." ucap Sasuke.
"Oh yah, lagipula waktumu tidak banyak tersisa.." ucap Madara.

Naruto dan Sai datang menyerang dari kanan dan kiri Madara.

"Katon: Haijingakure no Jutsu!!" Madara meledakkan kobaran api dan kemudian menghilang.

"Madara mampu mengembalikan kekuatannya yang dulu.." pikir Hashirama. "Ini buruk.. targetnya berikutnya adalah..."

Madara muncul di hadapan para pasukan shinobi, dan tampak luka akibat tusukan pedang Sasuke tadi secara perlahan mulai pulih kembali."Selanjutnya adalah kalian.." Madara menatap ke arah para bijuu, "monster-monster.." ucapnya dan perburuan bijuu pun dimulai.

Bersambung ke Naruto Chapter 658, sorry klo 656 nggak ada

Versi Text Komik Naruto 655

<===Versi Text Komik Naruto 655===>

Judul: Kebiasaan

Chakra-chakra bijuu yang ditarik keluar dari tubuh Obito telah kembali ke wadah mereka masing-masing. Kini, mahluk-mahluk berukuran raksasa itu telah berkumpul di hadapan Naruto. "Kau menepati janjimu, Uzumaki Naruto, kau benar-benar menyelamatkan kami." ucap Yonbi.

"Tentu saja, Son!" seru Naruto sambil menghormat.

"Hehe.." Hachibi tertawa.

Dalam hati, ekor tujuh : "Kita beruntung.."
Ekor enam : "Kau hebat.."
Ekor lima : "Sungguh.."
Ekor dua : "Yeah.."
Ekor tiga : "Bagus.."
Ekor satu : "Anak ini kan.."

Teks Version by www.Beelzeta.com

Shaattt!!! Tiba-tiba saja Sasuke bergerak melesat dan menarik pedangnya menuju ke arah tempat Obito terbaring lemas. "Tunggu, Sasuke!!" Naruto mencoba untuk mencegatnya. "Hei hei!!" orang-orang aliansi kaget.

"Anak itu.."
"Ada apa dengannya!?"

"Di sana! Dia masih hidup!!" ucap Shi. Sasuke melesat ke arah Obito, yang memang masih hidup, namun sudah terbaring tanpa kekuatan dan tak mampu untuk bangkit kembali.

Hendak dihabisi, Obito tak bisa berbuat apa-apa sambil pasrah melihat ke arah Sasuke, "Benar.. aku sudah kalah.." pikirnya. Namun tepat sebelum Sasuke mencapainya, tiba-tiba Kakashi muncul dari dimensi lain dan menindihnya, sambil menodong dengan kunai.

"Kakashi.." Sasuke menghentikan langkahnya.

"Sasuke, kita bisa bicara nanti.. maaf karena muncul tiba-tiba, tapi.. aku adalah manyan teman satu kelompoknya, jadi biarkan aku yang bertanggung jawab atas ini.." ucap Kakashi.

"Kakashi-sensei!! sekarang dia sudah.."

Batsss!!! Kakashi hendak menusuknya dengan kunai namun tiba-tiba Minato cepat datang dan memegang tangannya.

Obito kaget, begitu pula dengan yang lainnya, termasuk Naruto, "Ayah!!"

"Ini waktunya untuk menghabisinya!!" ucap orang-orang aliansi.
"Ayo lakukan!!" seru yang lain.

"Tunggu!!" ucap Tsunade. Para shinobi kemudian terdiam, dan Minato pun menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan.

"Obito, ketika chakra kita saling tarik menarik, aku mampu melihat isi hatimu.." ucap Minato. Obito yang masih rebah tak berkata apa-apa. "Putraku telah memberimu sedikit ceramah, kurasa ia mewarisi itu dari ibunya.."

"Ayah.."

"Tapi sebenarnya, itu adalah tugasmu.." Minato lalu melirik ke arah Kakashi. "Kalau ada yang bisa mengerti Obito dengan baik, maka itu adalah kau, Kakashi, temannya.." ucap Minato. "Bukankah kau juga berpikir begitu Naruto?"

Naruto melihat ke arah Sasuke dan nampaknya dalam hati merasa kalau memang benar hanya teman sejati yang bisa mengerti temannya.

"Naruto, kau dan yang lainnya pergilah untuk membantu hokage pertama, kau harus menyegel Madara." ucap Minato. "Ah benar! dia belum dikalahkan!!" ucap Naruto. "Ayo pergi, Sasuke!!" Naruto pun mengajak Sasuke untuk ikut membantu.

Mereka semua lalu pergi, kecuali Minato dan Kakashi yang masih bersama dengan Obito. Minato masih memegangi tangan Kakashi yang memegang kunai. "Waktu itu usiamu lebih muda dari Naruto yang sekarang.. apa kau ingat dengan semua misi yang telah kita selesaikan bersama? Rin, sebagai ninja medis ia selalu melindungi kalian berdua.. dia pasti tak ingin melihat hal seperti ini.."

Kakashi pun secara perlahan menjatuhkan kunainya.

"Tapi, ini adalah salahku sampai-sampai hal ini terjadi." ucap Minato. "Meskipun sudah mati, namun bisa berdiri di sebelah kalian seperti ini, mungkin inilah yang Rin inginkan. Dia akan bilang, apa yang kau lakukan? harusnya kau yang menjadi gurunya."

Sejenak Minato terdiam, lalu berkata, "Maafkan aku karena tak bisa melindungi Rin.."

Obito dan Kakashi juga ikut terdiam, lalu kemudian Obito berkata "Rin adalah.. dia adalah satu-satunya cahayaku.."

"Setelah kehilangan Rin, dunia tak lagi terlihat seperti dulu. Dunia hanya tinggal neraka yang gelap.." ucap Obito. "Tak ada lagi harapan di dunia ini. Aku terus mengelilingi dunia untuk kepentingan Madara, dan semua yang kulihat membuat aku semakin yakin.. bahkan dengan sharingan, aku tak bisa melihat apapun, tak ada apapun."

"Aku tidak mengerti.." ucap Kakashi,

"??"

"Lalu kenapa kau tak mengikuti jalanku?" tanya Kakashi. "Jalan yang kau pilih adalah kemungkinan lain.. sebenarnya, aku juga berpikir dunia ini seperti neraka. Kupikir aku telah kehilanganmu, dan setelahnya kehilangan Rin, bahkan Minato-sensei juga.. tapi.."

Kakashi selalu ingat dengan kata-kata terakhir Obito, "Aku akan memberimu.. sharinganku.. tak peduli apa yang orang lain katakan, kau adalah seorang jounin yang sempurna.."

"Aku tak terlalu mengerti, tapi.. aku terus mencoba untuk membuka mataku, mencoba untuk melihat.. dengan kata-kata dan sharingan yang kau tinggalkan untukku.. aku merasa aku akan bisa melihat sesuatu.."

"Apa itu Naruto?" tanya Obito. "Bagaimana bisa kau yakin kalau dia tak akan gagal?"

"Yah, mungkin dia juga akan gagal.." Kakashi berdiri..

"Apa yang membedakan aku dan Naruto? kenapa kau begitu peduli padanya?"

"Karena aku tahu dia tak akan gagal sejauh dirimu.." ucap Kakashi.

"Kenapa?"

"Selama ia berjalan di jalannya, aku akan membantunya.." ucap Kakashi.

"Kenapa.. kau membantunya?"

"Karena dia tak akan pernah menyerah pada mimpinya, dan dunia nyata ini.. itulah dia.." ucap Kakashi. "Dan dengan tingkahnya, ia bisa membuat seseorang ingin membantunya.. dan semakin banyak yang membantunya, semakin dekat ia dengan tujuannya. Itulah dia."

Sementara di sisi Naruto, ia dan para shinobi telah melihat Madara. "Ketemu!!" ucapnya.

Kembali ke Obito, "Apa kau benar-benar yakin kalau sesuatu seperti itu ada di neraka gelap ini?"

"Kau juga pasti bisa melihatnya, kita punya mata yang sama.." ucap Kakashi. "Jika teman yang kau percayai bersama denganmu, kau akan bisa melihat harapan dengan jelas. Itulah apa yang kupikirkan, Obito.."

Naruto 655 END

Versi Text Naruto Chapter 654

<=== Versi Text Komik Naruto Chapter 654 ===>

Judul: Aku Obito Uchiha

Bukannya menerima salam tangan yang Naruto berikan, Obito malah mencekik leher Naruto dengan tangannya. "Aku tak akan bergabung denganmu, aku sama sekali tak menyesal dengan apa yang telah kuperbuat sejauh ini." ucapnya.

Dengan tubuh yang bergetar, menahan emosi, Naruto berkata, "Sudah kubilang.. aku bisa melihatnya dengan jelas.. kalau memang kau berpikir begitu.. maka.. berhentilah membayangkan dirimu sebagai seorang hokage!!" Naruto menghantam Obito dengan tinjunya.

Obito terseret, dan ketika ia melihat ke arah Naruto, ia kaget, apa yang dilihatnya adalah gambaran dirinya sendiri ketika ia masih kecil dulu. "Rin tak akan mengawasi dirimu yang sekarang.. yang diawasinya adalah Obito Uchiha.."

Obito kembali melihat masa lalunya dulu, saat itu Kakashi dan guru Minato sedang menunggunya. "Gara-gara kamu lagi-lagi kita terlambat, Obito.." ucap Kakashi. "Ayo jalan, Obito.." ucap guru Minato.

"Maaf, kami datang.." ucap Rin yang datang sambil mengajak Obito. Ternyata sapaan tadi bukan untuk dia, melainkan untuk Obito yang dulu. Sementara, yang menunggunya adalah orang-orang dari dunia ilusi.

"Kau bisa mengisi lubang di hatimu sendirian.."
"Kau tak butuh orang lain.."
"Kemarilah.." ajak orang-orang dari dunia ilusi itu.

"Kemarilah.. aku tak akan mengabaikanmu.."

"Tunggu sebentar, Rin.." Obito kecil tiba-tiba saja menghentikan langkahnya, dan kemudian melihat ke arah Obito yang sekarang, Obito yang kelihatannya bimbang. "Sekarang Rin bahkan tak akan melihatmu, Obito Uchiha lah yang ingin ia lihat.."

Obito kecil melangkah mendekati Obito yang sekarang dan kemudian mengulurkan tangannya, "Ayo kita akhiri ini.. aku adalah.. Obito Uchiha!!" ucap anak itu, dan kemudian bayangan Obitopun lenyap, kembali ke ia dan Naruto, Naruto lah yang menggenggam tangannya. "Ayo cepat kemari, dasar.."

"Jangan meremehkan.."

Tampak semuanya masih terus berusaha, berjuang bersama-sama dengan sekuat tenaga untuk menarik chakra bijuu itu dari dalam tubuh Obito. "Jangan meremehkan.. kekuatan semua orang!!"

Akhirnya mereka semua berhasil menarik chakra bijuu itu dari tubuh Obito. "Kita berhasil melakukannya!!" seru Naruto. "Kita melakukannya!! yeahh!!!" ucap yang lain, dan chakra-chakra itu pun kembali ke wadah mereka masing-masing.

Sementara itu di sisi Obito, perlahan kulit Rikudounya terkelupas, kesadarannya mulai hilang, dan ia terjatuh menghantam tanah. "Apa aku.. kalah?"

Naruto dan Sasuke melepaskan gabungan kekuatan mereka, kembali ke mode biasa, sementara Obito kini terbaring sambil melihat ke arah bulan, bulan yang harusnya menutupi lubang itu.

Di sana, Obito teringat kata-kata Kakashi waktu itu..

"Impian bahwa bulan akan menutupi lubang neraka ini..
Tak peduli berapa kalipun kau mencoba..
Khayalanmu itu tak akan bisa mengisi lubang di dalam hatimu..
Lubang di dalah hatimu adalah sesuatu yang hanya bisa diisi oleh orang lain.."

Obito kini tak bisa berbuat apa-apa lagi selain melihat telapak tangan dirinya sendiri.
"Rin.."

Naruto 654 END

Diberdayakan oleh Blogger.

powered by